KEDIRI, kompas..com – Dari sejumlah keterangan yang diperoleh, sebelum
ditemukan gantung diri Arif Nurhuda mendapat kiriman SMS misterius dari
seseorang yang di HP Arif , ditulis dengan inisial WT dengan nomor
0856557556xx. Diduga, WT adalah pacar Arif, yang belum diketahui di
mana tinggalnya dan apakah teman satu sekolah atau bukan.
Arif Nurhuda, pelajar kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi
Utomo, Perak, Jombang, ditemukan tewas gantung diri di kebun pohon jati
dekat rumahnya di Desa Klampitan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten
Kediri, Minggu (7/6) sore. Anehnya, Arif nekat mengakhiri hidup setelah
menerima SMS dari seseorang yang menceritakan aksi bunuh dirinya.
SMS misterius itu diterima WT dari seseorang yang mengaku bernama
Kangen, kemudian SMS itu diteruskan oleh WT ke ponsel Arif. Isi SMS
yang sempat diperlihatkan kepada wartawan itu kalimatnya cukup membuat
merinding.
Namaku Kangen, siswi SMK 4 Jambi. Ku mati bunuh diri, memotong tanganku
sendiri. Kulakukan karena aku hamil sama pacarku. Seluruh badanku penuh
darah.
Ini nomerku. Dengerin ku bernyanyi, 081918836427. Kalau tak percaya,
coba telepon. Kirim SMS ke 18 orang. Kalau gak kirim, aku akan
mengganggumu terus selama 18 tahun. Mulai nanti malam dekat pintu, di
bawah kasur, di bawah jendela, ku di sisimu pukul 01.08. Ini kisah
nyata. Jangan kirim balik.
Nb: Ku udah telepon dan udah ada yang menyanyi.
Isi SMS tersebut dikirim oleh WT kepada Arif tertulis tanggal 7 Juni
pukul 12.29 WIB. Berarti SMS itu masuk ketika Arif sedang shalat
Dhuhur, atau setengah jam sebelum Arif meninggalkan rumah dengan
membawa sepeda BMX.
Sedangkan tulisan “Nb: Ku udah telepon dan udah ada yang menyanyi”,
belum jelas apakah kalimat itu terusan dari kalimat kiriman Kangen,
atau kalimat tambahan dari WT setelah mendapat SMS dari orang yang
bernama Kangen tersebut.
“Kami masih menyelidiki keterkaitan SMS ini dengan korban,” kata Kapolsek Purwoasri, AKP Sartana.
Selain SMS misterius tersebut, WT sebelumnya dua kali mengirim SMS
kepada Arif. Salah satunya, WT menegaskan bahwa dirinya ingin balik
lagi dengan Arif. Tapi rasa cintanya kepada Arif, seperti tertulis
dalam pesannya, sudah tidak lagi utuh 100 persen, hanya 50 persen.
Apakah karena hal ini sehingga Arif nekat mengakhiri hidupnya? AKP
Sartana belum berani memastikan. “Saya temukan HP itu di dalam kamar
korban. Bisa jadi setelah membaca SMS itu, jiwa korban tertekan. Tapi
semua masih kami dalami,” tandasnya. (surya)